Minggu, 07 Oktober 2012

Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT) Padi


NITROGEN :
  1. Membuat tanaman menjadi hijau segar
  2. Mempercepat dan meningkatkan pertumbuhan tanaman
  3. Meningkatkan kandungan protein hasil panen

PHOSPHAT :
  1. Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan perakaran yang baik
  2. Mempercepat pembentukan bunga serta masaknya buah dan biji
  3. Meningkatkan rendemen dan komponen hasil panen tanaman biji-bijian
  4. Meningkatkan mutu benih dan bibit

KALIUM :
  1. Membantu tanaman lebih tegak dan kokoh
  2. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit

KEUNGGULAN PUPUK NPK (PONSKA) :
  1. Mengandung unsur hara N, P, K dan S sekaligus
  2. Kandungan unsur hara setiap butir pupuk merata
  3. Larut dalam air sehingga mudah dan dapat diserap oleh tanaman
  4. Sesuai untuk jenis tanaman padi, palawija, hortikultur dan buah-buahan.

PUPUK ORGANIK (PUPUK KANDANG) :
Mempertahankan / meningkatkan kandungan bahan organik tanah.

FUNGSI BAHAN ORGANIK TANAH :
  1. Menyangga air
  2. Menyangga hara
  3. Memudahkan pengolahan tanah
  4. Pertumbuhan mikro organisme lebih baik
  5. Pertumbuhan akar lebih optimal

KONVERSI PUPUK KIMIA:
Anjuran :         Urea                = 200 kg (46%)
                        TSP/SP36        = 150 kg (36%)
                        KCL                = 75 kg (48%)
Kebutuhan      N         = 92
                        P          = 54
                        K         = 36
Pupuk yang tersedia Ponska dan Urea :
Ponska (Per 100 kg)  mengandung : N=15%, P=15%, K=15%, S=10%
Kebutuhan P   : 54
                        : 54/100 = 360 kg Ponska
                                    N = 15/100 x 360 = 54
                                    P  = 15/100 x 360 = 54
                                    K = 15/100 x 360 = 54
N = 92 – 54 = 38                     Urea 46% N
                                                38/46 x 100 = 82,6

Berarti             Ponska = 360 kg
                        Urea    = 80 kg







PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (PTT) PADI

USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN :
·         Peningkatan Produktivitas (Hasil) melalui :
-          VUB (Var Unggul Baru), VUTB (Var Unggul Tipe Baru), Padi Hibrida
-          Benih / bibit bermutu
-          Pemupukan berimbang (berdasarkan pengelolaan hara spesifik lokasi (PHSL) : BWD dan analisis tanah.
-          Penggunaan bahan organik
o   Penurunan biaya produksi / efisiensi :
-          Tenaga kerja (traktor dan herbisida)
-          Penggunaan benih (± 35 kg per Ha)
-          Pupuk dan pestisida
-          Penggunaan air (irigasi)
o   Penekanan kehilangan hasil melalui :
-          PHT
-          Pengelolaan gulma
-          Sistem dan teknologi panen
o   Peningkatan kualitas hasil melalui :
-          Penggunaan Var Unggul Baru (VUB)
-          Sistem pemupukan
-          Cara panen

PTT :
- Meningkatkan produktivitas padi,
- efisiensi input dan sumber daya Pertanian

SIFAT PTT (Pengelolaan Tanaman dan Sumber Daya Terpadu) :
  1. INTEGRASI : Pengelolaan Lahan, Air, Tanaman, OPT (L-A-T-O)
  2. INTERAKSI & SINERGISME : Komponen teknologi dan sumberdaya
  3. PARTISIPATIF : Dilakukan atas dasar kebutuhan, keinginan dan kehendak petani, dengan dukungan aparat
  4. DINAMIS : Teknologi harus selalu dievaluasi dan disempurnakan.

PTT adalah suatu inovasi dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani padi melalui perbaikan sistem / pendekatan dalam perakitan paket teknologi dan dinamisasi komponen teknologi padi yang :
-          memiliki efek sinergestik
-          dilakukan secara partisipatif
-          bersifat dinamis
Paket teknologi PTT bersifat spesifik lokasi (biofisik dan sosial ekonomi)

TEKNOLOGI DASAR :
  1. Bibit bermutu dan muda (15-21 hari)
  2. Varietas unggul (VUB, VUTB)
  3. BWD dan status hara tanah / petak omisi
  4. Bahan organik (pupuk kandang)
  5. Perbaikan aerasi tanah (irigasi berselang)

TEKNOLOGI PILIHAN (SPESIFIK LOKASI) :
  1. Pengelolaan Tanaman, populasi (Legowo, larikan)
  2. Pengelolaan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)
  3. Teknologi Panen



Bagi areal yang laju kenaikan hasil melandai atau turun, karena tanah bermasalah/sakit, komponen teknologi utama yang perlu diterapkan adalah :
-          benih bermutu
-          bahan organik
-          pengairan berselang
-          pemupukan N,P,K sesuai kebutuhan tanaman padi (plus unsur hara lain seperti Sulfur (S) dan Seng (Zn) pada tanah-tanah bermasalah

REKOMENDASI KOMPONEN TEKNOLOGI :

No.
Komponen Teknologi
(Rekomendasi Umum)
Rekomendasi Pendekatan PTT sesuai kondisi setempat
1
Varietas Unggul Baru
-      Sesuai lingkungan setempat
-      Sesuai dengan selera pasar
2
Benih bermutu (berlabel) : bersih, sehat, bernas
-      Benih berlabel (bersertifikat)
-      Rendam dalam larutan garam/ZA. Ambil yang tenggelam
3
Olah tanah sempurna
-      Sesuai keperluan dan kondisi lingkungan
-      Faktor penentu : kemarau panjang, pola tanam dan jenis tekstur tanah
4
Pemeliharaan persemaian
-      Persemaian basah atau kering
-      Pemupukan seperlunya
5
Tanam bibit muda
-      Bibit umur (15-21 hari / 4 daun)
6
Atur tata tanam secara tepat
-      Tegel pada musim kemarau
-      Jajar legowo dengan pilihan : 2:1, 3:1, 4:1 pada MP
7
Pemupukan N (Urea), P (SP-36), K (KCL) atau ZK sesuai kebutuhan tanaman
-      Pemupukan N sesuai Bagan Warna Daun (BWD)
-      Pemupukan P dan K sesuai analisis tanah atau kebutuhan tanaman
8
Pengairan yang efektif dan efisien sesuai dengan kondisi tanah
-      Genangan pada tanah sarang bukaan baru
-      Berselang pada tanah yang sudah stabil dan kesediaan air cukup
9
Pengendalian hama dan penyakit secara terpadu
-      Penerapan komponen PHT secara bijaksana sesuai jadwal tanam (golongan air)
-      Penggunaan pestisida secara bijaksana sesuai prinsip ambang ekonomi
10
Pengendalian gulma secara tepat
-      Penggunaan alat landak pada tata tanam tegel dan jajar legowo
-      Penggunaan herbisida sesuai kebutuhan











TEKNOLOGI KESEPAKATAN PTT
-          Varietas unggul spesifik lokasi : VUB, VUTB
-          Kebutuhan benih : 30-35 kg/ha
-          Umur bibit : 15-21 hari, 2-3 bibit per lubang
-          Jarak tanam : teratur dan jajar legowo
-          Pemupukan organik 2 ton/Ha
-          Pemupukan : mengacu analisis tanah, BWD, urea, pupuk lain jika perlu
-          Pengairan : tidak selalu tergenang

PENYIAPAN BIBIT SEHAT :
-          Area pesemaian : 300-500 m2/Ha
-          Daerah endemis, benih harus diperlakukan : Dipupuk 200 g Urea, 100 g SP-36, 60 g KCL / 10 m2.
-          Umur maksimum 21 hari

PENGAIRAN :
-          Saat tanam kondisi air macak-macak dan ini dipertahankan selama ± 7 hari
-          Selanjutnya beri air setelah tanah belah kecil-kecil ± 0,5 cm
-          Setelah anakan maksimum, genangi lahan 5-10 cm (jangan sampai kekurangan air pada stadia ini)
-          Pengeringan air disesuaikan dengan pengendalian gulma
-          Saat berbunga, padi sensitif terhadap kekurangan air
-          Genangi lahan 5-10 cm s/d 10 hari sebelum panen.

Gejala Asem-aseman :
-          Terjadi pada MK-1
-          Tanaman kerdil, daun kuning kecoklatan
-          Pada lokasi yang sulit dikeringkan
-          Dipupuk urea gejala makin parah

Teknologi mengatasi asem-aseman :
-          Pemupukan N diperlambat, sumber N menggunakan pupuk ZA
-          Pencelupan akar pada larutan 2% ZnSO4 (20 gram/liter air)
-          Dipupuk dasar 15-20 kg ZnSO4/Ha
-          Disemprot larutan 0,5% ZnSO4 volume semprot 200 liter/Ha
-          Pemupukan P dan K sesuai anjuran
-          Tanam Memberamo, Kali Mas, Sintanur



Tidak ada komentar:

Posting Komentar